Memaknai Profesi Sales dan Marketing

Dari sosok Pak Isnaeni saya belajar untuk tetap gigih dan ia selalu mengatakan bekerjalah secara fokus, sales itu harus punya terobosan.

Di masa pandemi ini merupakan pengalaman pertama saya magang melalui  jarak jauh, ada banyak tantangan yang harus dilakukan salah satunya adalah harus membiasakan diri terhadap distraksi selama mengerjakan tugas dari rumah yang dapat menghilangkan fokus. Di hari pertama magang kami memperkenalkan diri secara virtual seluruh divisi, semuanya amat sangat baik menyambut kita semua. Meskipun tidak bisa bertatap muka secara langsung dengan rekan-rekan yang lain walaupun memang waktu kerja cenderung lebih fleksibel saat sedang magang di rumah. Namun, membuat interaksi dengan teman-teman yang lain terbatas, selain karena belum terlalu akrab, komunikasi yang terjalin hanya melalui chat saja.

Setelah berjalan hampir dua bulan saya diposisikan sebagai Marketing Support. Sebagai seorang marketer saya di tuntut untuk bisa memasarkan produk atau jasa kepada target marketernya. Cara nya adalah dengan membangun komunikasi kepada calon klien. Saat melakukan sales saya harus bisa branding perusahaan ini yang mengusung jurnalisme positif kepada publik.

Marketing is not all about selling because selling is marketing, but marketing is not selling. Sebagai seorang marketer saya belajar harus bisa mengenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, menjalin hubungan baik dengan customer, karena dengan terjalin hubungan yang baik akan menciptakan suasana yang nyaman antara perusahaan dan customer. Dan yang terpenting, kegiatan marketing adalah membuat starategi pemasaran sehingga membuat konsumen membeli karena merek nya terlebih dahulu, baru melihat produk nya. Tujuan dari pemasaran adalah meningkatkan kesadaran dan membangun merek. Di sini kami juga tidak hanya bekerja untuk divisi Marketing saja terkadang membantu divisi lain. Selama dua bulan ini saya memaksimalkan kesempatan belajar dengan membantu pekerjaan yang ada dan terlibat dalam diskusi bersama tim di grup.

Pembimbing kami di sini sangat baik, ia sangat antusias memberikan banyak pengetahuannya mengenai seluk beluk startup ini, namun tak kalah juga antusiasme saya dan teman-teman magang lainnya justru makin banyak bertanya kepada pembimbing kami. Selama magang saya dan teman-teman divisi Marketing diberi kesempatan ikut meeting bersama tim Marketing dengan founder yang diadakan setiap minggunya untuk mengetahui diskusi dan pencapaian untuk perusahaan ini. Dari sosok Pak Isnaeni saya belajar untuk tetap gigih dan ia selalu mengatakan bekerjalah secara fokus, sales itu harus punya terobosan.

Setiap akhir bulan kami menulis laporan untuk membantu mengevaluasi hasil pekerjaan yang sudah saya kerjakan. Dengan begitu, saya pun akan tahu pekerjaan apa saja yang sudah saya lakukan selama mengikuti program magang. Setelah hampir dua bulan saya beradaptasi dengan pola magang yang seperti ini, ternyata ini adalah challenge yang saya terima, di antaranya saya mempunyai dua tanggung jawab secara bersamaan berarti saya harus mampu mengorganisir waktu antara kuliah online dengan magang virtual ini untuk tetap berjalan efektif karena yang memegang kendali adalah diri saya sendiri saat di rumah saja.

Penulis: Fajria Nuraida

Editor: Yusnaeni