Zoom Fatigue di Masa Pandemi Covid-19, Apa yang Menjadi Penyebabnya?

Selama pembelajaran secara daring, pernahkah kalian merasa jenuh, lelah, dan cemas serta merasa tidak ingin mengikuti kegiatan secara daring lagi? Nah, gejala tersebut dinamakan sebagai zoom fatigue. Sebelum pandemi Covid-19, masyarakat melakukan pertemuan dan aktivitas sosial secara tatap muka dengan melakukan interaksi sosial secara langsung. Namun, pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan tersebut dengan memunculkan kebijakan untuk tetap belajar dan bekerja di dalam rumah secara daring atau virtual. Penelitian telah memprediksi bahwa masyarakat akan mengalami kelelahan pada otak karena terlalu banyak berinteraksi secara daring. Karena itulah istilah zoom fatigue muncul.

Zoom fatigue merupakan rasa cemas, lelah, jenuh, dan khawatir yang disebabkan oleh aplikasi konferensi video seperti Zoom, Google Meet, Skype, Webex, Microsoft Teams, dan platform layanan video lainnya. Dari kelihatannya, bekerja dan belajar secara daring mungkin tidak terlalu banyak menguras tenaga dan energi akan tetapi semenjak pandemi Covid-19 hampir setiap harinya, kita perlu melakukan interaksi secara daring dengan menggunakan layanan konferensi video. Interaksi dengan menggunakan layanan video yang dilakukan secara terus-menerus akan membuat seseorang menjadi jenuh dan lelah karena otak dipaksa untuk bekerja lebih keras.

 

Apa yang menjadi penyebab zoom fatigue?

  • Kehilangan komunikasi nonverbal

Ketika berbicara dengan seseorang, otak akan membaca, menerima, dan memahami komunikasi nonverbal seperti bahasa tubuh dan ekspresi wajah. Hal ini terkadang tidak disadari sebagian orang. Melalui kegiatan daring, seseorang akan sulit melihat komunikasi nonverbal tersebut sehingga tenaga yang dikeluarkan akan lebih banyak untuk menerka apakah komunikasi yang telah disampaikan dari seseorang dapat diterima dengan baik oleh lawan bicaranya.

 

 

  • Adanya jeda antara pembicara dengan lawan bicaranya

Dalam kegiatan belajar secara daring, tentunya diperlukan komunikasi dua arah antara pembicara dengan lawan bicaranya akan tetapi seringkali ditemukan adanya jeda komunikasi sehingga proses belajar mengajar tidak maksimal.

“Mohon maaf, Pak suaranya tidak terdengar”

“Bisa tolong diulangi? Tadi suara kamu terputus-putus.”

Jeda komunikasi tersebut tentunya merusak irama komunikasi dan menyebabkan komunikasi menjadi tidak sinkron. Bahkan, jeda komunikasi juga sering memunculkan kesunyian atau awkward silence yang membuat komunikasi menjadi tidak nyaman. Persepsi yang ditimbulkan dari jeda komunikasi membuat seseorang memiliki anggapan bahwa lawan bicaranya kurang bersahabat dan tidak fokus dengan topik percakapan yang diajukan.

 

  • Mata menjadi lelah karena terlalu lama menatap layar

Terlalu sering menatap layar laptop atau gawai akan mengakibatkan stres pada mata yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Tidak hanya pikiran saja yang dapat memicu stres, indra pelinghatan pun bisa mengalami stres karena terlalu banyak beban yang diberikan. Stres mata tersebut terjadi ketika mata menjadi tegang dan lelah akibar dari menatap layar laptop atau gawai yang terlalu sering dilakukan. Selain itu, ketika melakukan konferensi video seseorang akan dipaksa untuk lebih fokus sehingga akan menatap layar digital yang lebih lama dari biasanya.

 

Tips mengatasi zoom fatigue

  • Jika kalian mengikuti kegiatan webinar di aplikasi konferensi video dan tidak diwajibkan untuk berada terus menerus di depan kamera maka sebaiknya matikan kamera terlebih dahulu untuk beristirahat sejenak.
  • Atur jadwal sedemikian rupa, jangan padatkan jadwal dengan kegiatan meeting online setiap hari. Batasi kegiatan tersebut dan perlu ada jeda di dalam kegiatan meeting online.
  • Luangkan waktu untuk jalan-jalan santai dan menjauhkan diri dari gawai, komputer, atau laptop sejenak agar tubuh dan otak menjadi segar kembali.
  • Tidak melakukan multitasking dan hanya fokus pada satu pekerjaan saja. Multitasking di saat berada di kegiatan meeting online akan lebih melelahkan dan membuat mata lebih fokus ke layar. Hal inilah yang menyebabkan zoom fatigue.

(image source: sehatq.com. Penulis: Riva Destira)