WHO Menekankan Pertempuran Melawan COVID-19 Masih Panjang

Komite Darurat Covid-19 yang dibentuk oleh WHO melalui pertemuan keempat yang berlangsung pada Jumat (31/7/2020) menekankan bahwa durasi pandemi Covid-19 masih akan berlangsung panjang.

 

Melalui diskusi dan peninjauan bukti, komite dengan suara bulat menyetujui untuk memperpanjang keadaan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (PHEIC), dimana istilah ini merupakan alarm tertinggi WHO untuk suatu wabah. 

 

Komite menggarisbawahi harus ada antisipasi terhadap durasi panjang pandemi Covid-19, dengan mencatat pentingnya upaya respon komunitas, nasional, regional, dan global yang berkelanjutan.

 

Pernyataan ini diperkuat dengan tanggapan langsung Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom G. yang mengatakan bahwa pandemi adalah krisis kesehatan sekali dalam seabad, efeknya akan terasa sampai satu dekade kedepan.
 

"Sejumlah vaksin sekarang dalam uji klinis fase tiga dan kita semua berharap memiliki sejumlah vaksin efektif yang dapat membantu mencegah orang terinfeksi. Namun tidak ada 'silver bullet' (peluru) untuk sekarang dan mungkin tidak akan pernah ada." Ujar Dr. Tedros Adhanom G., Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia.

 

Komite mengimbau masyarakat untuk terus berperan aktif memutus mata rantai COVID-19 dan menghimbau pemerintah setiap negara untuk melakukan langkah-langkah terbaik agar bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat.

 

“Untuk saat ini, menghentikan penyebaran virus bisa dilakukan dengan menjalankan protokol kesehatan dasar dan memantau penyebaran. Tes, isolasi, mengobati pasien, tracing, dan karantina. Lakukan semuanya.” Tambah Dr. Tedros.

 

Dalam notulensi rapat keempat yang diunggah di website resmi WHO, tertulis bahwa komite memberikan sejumlah rekomendasi terhadap sekretariat WHO dan negara-negara anggota.

 

Rekomendasi terhadap sekretariat WHO antara lain terus merekomendasikan langkah-langkah pencegahan COVID-19 terbaik, meluruskan hoaks yang bermunculan, memobilisasi mitra-mitra untuk siap dan tanggap terhadap pengembangan vaksin dan terapi, memperkuat layanan kesehatan negara-negara anggota yang rentan untuk menghadapi wabah yang datang secara bersamaan, seperti influenza.

 

Adapun rekomendasi temporer kepada pihak negara-negara anggota adalah membagikan pengalaman keberhasilan membuka kembali negara setelah lockdown, mendukung organisasi regional dan multilateral mendorong solidaritas global dalam COVID-19, membagikan informasi dan data tepat waktu dengan WHO mengenai epidemiologi dan keparahan COVID-19, tindakan respons, dan wabah penyakit lain yang berkembang melalui platform yang ada, terapi dan vaksin dengan terlibat dalam Akselerator Akses ke COVID-19 Tools (ACT), mempertahankan layanan kesehatan yang penting dengan dana, pasokan, dan sumber daya manusia yang memadai, dan inisiatif lainnya. eld/nab