Serba-serbi merger Indosat dan Tri

Pada Kamis malam (16/9) telah diumumkan penandatanganan kesepakatan merger  dari PT Indosat Tbk (Indosat Ooredo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (H3I) atau Tri Indonesia. Hasil merger perusahaan ini akan diberi nama PT Indosat Ooredo Hutchison Tbk. Apabila semua persetujuan berhasil didapatkan, penggabungan ini akan diperkirakan selesai pada akhir tahun 2021.

            Hasil merger ini akan menjadikan PT Indosat Ooredo Hutchison sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia dengan perkiraan pendapatan mencapai 3 miliar USD atau sekitar 42,8 triliun rupiah.

Tujuan merger

  • Perusahaan akan mendapatkan keuntungan atas operasi multinasional Ooredo Group dan CK Hutchison yang tersebar di Eropa, Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Pasifik.
  • Selain itu, merger ini diharapkan juga dapat memberi nilai tambah kepada semua pemegang saham dan pelanggan dari kedua perusahaan.
  • Dengan penggabungan ini, PT Indosat Ooredo Hutchison dapat memanfaatkan dan menggabungkan pengalaman dan keahlian masing-masing perusahaan dalam hal jaringan, teknologi, produk, serta layanan untuk menciptakan perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia.

Perusahaan gabungan ini akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan rincian 9,6% milik pemerintah Indonesia, 10,8% milik PT Tiga Telekomunikasi (3), dan 14% milik pemegang saham publik lainnya.

            Kursi Kepemimpinan

            Kedua perusahaan setuju menominasikan Vikram Sinha sebagai CEO dan Nicky Lee sebagai CFO Indosat Ooredo Hutchison. Ahmad Al-Naema, CEO Indosat Ooredo, dan Cliff Woo, CEO H3I, masih tetap berjalan seperti biasa hingga proses merger selesai. Selanjutnya, masing-masing CEO akan duduk di Dewan Komisaris Perusahaan Gabungan.

 

Sumber gambar: Kompas.com

(Wilbert Feby Liusnata)