Radio, Solusi Belajar Anak Wamena

Belajar dari rumah telah menjadi bagian dari adaptasi baru penduduk Indonesia dalam menjalani kehidupan di tengah pandemi Covid-19. Namun, kendala infrastruktur dan teknologi membuat adanya kesenjangan pendidikan antar daerah.

 

Yalihe, salah satu anak asal Wamena, Papua merasa sedih karena situasi ini membuat ia tidak bisa bersekolah secara normal. Sudah hampir empat bulan dia harus belajar di rumah dengan pendampingan orang tua. 

 

Yalihe mengaku ada perbedaan besar dalam aktivitas belajar di rumah dan belajar di sekolah. Di sekolah, ada pengawasan langsung dari guru, dan jika ada pertanyaan maka bisa dijawab langsung oleh guru. 

 

"Di masa pendemi Covid-19 ini saya sangat kehilangan pelajarannya karena banyak pelajaran yang harus tertunda. Di sisi lain saya juga sudah ingin sekali masuk sekolah dan bertemu dengan teman-teman saya. Dalam situasi ini saya harus beradaptasi dengan kebiasaan baru yang sangat sulit buat saya. Harus menggunakan masker setiap hari, cuci tangan setiap hari. Saya lebih suka belajar di sekolah seperti biasa karena di rumah bosan tidak ada teman," ujarnya.

 

Sejak akhir Maret lalu, Yalihe harus belajar di rumah dengan dengan mendengarkan radio karena keterbatasan media belajar di Wamena. 

 

Melalui program bertajuk "Belajar di RRI" hasil kerja sama Wahana Visi Indonesia (WVI), Dinas Pendidikan dan RRI Wamena, murid-murid seperti Yalihe bisa mendengarkan penjelasan tentang suatu topik. Selain belajar di RRI Wamena, Yalihe juga mendapatkan buku dari WVI yang dapat membantu Yalihe belajar di rumah.

 

“Terima kasih kepada WVI yang terus setia membantu kami yang kesulitan belajar karena keterbatasan media belajar. Namun, dengan adanya buku-buku yang dibagiakan kepada kami sangat membantu kami belajar di rumah,” ungkap Yalihe.

 

Sama seperti Yalihe, Vera, seorang siswi asal Wamena juga merasakan kebahagiaan menerima buku dan radio untuk membantunya belajar. Darli Hesegem, ibu dari Vera juga merasakan sukacita serupa.

 

“Terima kasih sponsor sudah kasih radio supaya anak saya bisa belajar di rumah,” kata Darli.

Bantuan radio dan buku yang diterima anak-anak di Wamena merupakan bentuk donasi yang diberikan melalui acara Worship from Home yang diadakan pada Juli 2020 lalu. Selain Wamena, anak-anak di Sentani dan Biak juga mendapatkan bantuan serupa untuk mendukung program belajar dari rumah.

 

Ditulis oleh: Kaleb Lau, Staf Area Program Pegunungan Tengah Wahana Visi Indonesia