Mengenal Ecorexia: Terlalu Obsesi dengan Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Dilansir dari Everyday Health, salah satu wanita bernama Brenda Knight (52 tahun) dari Berkeley, California seringkali membawa sampah di dalam tasnya. "Jika saya sedang berjalan dan menemukan sampah yang dapat didaur ulang, maka saya akan mengambilnya dan memasukkan sampah itu ke dalam tas untuk diproses di rumah nanti," ujarnya. Brenda juga kerapkali menyirami kebunnya dengan menggunakan air bekas mandi saking antusiasnya terhadap gaya hidup ramah lingkungan. Brenda yang bekerja sebagai senior eksekutif di perusahaan penerbitan pernah mengalami masalah karena antusiasnya tersebut. Ia dimarahi oleh pemimpin penerbit karena memiliki kantong kompos di belakang pintu kantor. Hal itu menyebabkan bau yang tak sedap sehingga mengganggu orang-orang sekitar. Tak hanya itu, ia juga melarang kekasihnya untuk membilas wadah dengan air bersih dan menyuruh kekasihnya untuk menggunakan air mandi burung sebagai gantinya.

Obsesi terhadap gaya hidup ramah lingkungan juga dialami oleh Heather Levin (32 tahun) di Detroit, Michigan. Ia mengatakan bahwa sikap obsesinya terhadap gaya hidup ramah lingkungan sempat menghalangi kebahagiannya. Dulu, Heather dan ibunya sering pergi berbelanja bersama tetapi Heather yang mulai menyukai konsep 'go green' mulai meninggalkan kegiatan tersebut. Ia mulai menentang membeli barang baru dan beralih berbelanja di toko barang bekas.

Kepedulian yang dilakukan oleh Brenda Knight dan Heather Levin mungkin perlu dilakukan apalagi pemanasan global, jumlah sampah yang melonjak tinggi, dan erosi di bumi semakin marak terjadi. Upaya yang dilakukan oleh keduanya dikatakan terpuji dan tanpa pamrih karena membuat bumi lebih sehat. Akan tetapi, obsesi yang terlalu tinggi terhadap gaya hidup ramah lingkungan sampai mengganggu orang sekitar disebut dengan istilah ecorexia. Istilah ecorexia pertama kali digunakan di dalam artikel The New York Times pada tahun 2009 untuk menggambarkan bagaimana seseorang yang terobsesi terhadap hidup ramah lingkungan yang pada saat itu menjadi budaya populer di Amerika Serikat.

Ecorexia bukanlah diagnosis terhadap kesehatan mental. Namun, sejumlah terapis kesehatan mental menilai bahwa exorexia dapat dikaitkan dengan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).  "Ecorexia yang dikaitkan dengan OCD tergantung dengan seberapa besar kecemasan seseorang untuk mendorong perilaku itu dan bagaimana perilaku itu secara signifikan mengurangi kecemasan" ungkap Psikolog yang berbasis di New Jersey, Marla Deibler Psy.D., spesialisasi dalam OCD dan masalah hoarding. Marla Deibler menambahkan bahwa gaya hidup ramah lingkungan yang sempurna sangat sulit untuk dilakukan. Bahkan mengejar kesempurnaan bisa menyebabkan gangguan kecemasan, gangguan emosional, depresi, dan masalah sosial.

Tanda atau Gejala yang dialami oleh seseorang ketika terlalu obsesi terhadap gaya hidup ramah lingkungan:

1. Anggota keluarga, teman dekat, atau rekan kerja mulai mempertanyakan sikap praktik ramah lingkungan yang dilakukan.

2. Sulit untuk terlibat dengan teman atau keluarga, menghadiri suatu kegiatan, menjaga diri atau rumah sendiri.

3. Tidak bisa menikmati hal yang sebelumnya sering dilakukan

4. Mengalami perubahaan kebiasaan tidur dan makan seseorang

5. Tidak bisa memenuhi harapan diri sendiri.

(image source: domain.com.au, Penulis: Riva Destira Ramadhani)