Magang Asyik Di Masa Pandemi

“Selain menambah wawasan dan pengetahuan saya, magang di sini juga terasa fleksibel waktunya. Kami dapat menyesuaikan waktu magang dengan kesibukan kami yang lainnya.”

Selasa 25 Agustus 2020, saya menerima email. Saya dinyatakan lolos magang secara daring di Media AKUTAHU. Kaget juga sekaligus senang. Sebelumnya, saya pernah terpilih menjadi Anggota AFC Batch 4 Media AKUTAHU. Saya bangga dapat menjadi salah satu dari tiga peserta lainnya yang lolos pada divisi Legal.

Awalnya, saya sempat merasa insecure, rekan-rekan magang di Media AKUTAHU berasal dari kampus top di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, perasaan insecure itu hilang.

Selama magang, saya diterima baik oleh mentor juga tim Internal Media AKUTAHU. Mentor sesekali memberi wawasan terkait seluk beluk perusahaan. Mulai dari bagaimana kinerja, tujuan, hingga cita-cita media AKUTAHU.

Tidak terasa sudah satu bulan lebih saya magang secara daring di Media AKUTAHU. Banyak pelajaran yang saya dapatkan. Mulai dari menganalisis Undang-undang Perfilman, Undang-undang Hak Cipta, hingga kasus-kasus yang terjadi di ruang lingkup dunia media. Dulu, saya tidak tahu atau bisa dibilang kurang peduli dengan hal-hal tersebut. Setelah dipelajari, ternyata mempelajari konten internet dan segala jenis peraturan yang ada sangatlah menarik.

Saya juga belajar lebih dalam terkait film di Indonesia, khususnya film animasi. Ternyata setelah menganalisis dunia perfilman di Indonesia, tidak ada UU maupun peraturan terkait yang mengatur secara spesifik tentang film animasi. Semua peraturan di Indonesia menyebutkan Film adalah karya seni budaya yang merupakan pranata sosial dan media komunikasi massa yang dibuat berdasarkan kaidah sinematografi dengan atau tanpa suara dan dapat dipertunjukkan.

Meski film jenis dan proses pembuatan film berbeda-beda, tapi memiliki kesatuan hukum yang sama tanpa adanya perbedaan antara jenis film yang satu dengan yang lainnya. Lain hal jika film diunggah pada media sosial seperti Instagram atau Youtube, peraturannya tertulis pada Surat Edaran Menteri. Penindakan atas kasus-kasus film yang negatif juga akan ditindak lanjuti oleh pihak penyedia layanan tersebut.

Banyak hal lain tentang perfilman yang saya dapatkan dari magang di Media AKUTAHU. Namun, rasanya tidak mungkin dapat saya jelaskan satu persatu. Selain menambah wawasan dan pengetahuan saya, magang di sini juga terasa fleksibel waktunya. Tidak harus melulu jam sekian atau pada hari sekian selesai. Kami dapat menyesuaikan waktu magang dengan kesibukan kami  yang lainnya.

Magang di media AKUTAHU, dilatih oleh mentor yang selalu memberi arahan dan bimbingan. Misalnya, ketika kurang teliti, salah ataupun tidak mampu mengerjakan tugas. Selalu ada diskusi setiap minggunya untuk mengetahui progress dari apa yang dikerjakan. Diskusi tidak memakan waktu lama, kurang lebih sekitar 30-40 menit. Selama diskusi, peserta magang dapat saling sharing satu sama lain.

Menurut saya, magang di Media AKUTAHU terasa enjoy. Mentor tidak terlalu memberikan tugas secara terus-menerus. Apalagi, bisa saling sharing bersama mahasiswa lainnya juga mentor yang sudah berpengalaman. Banyak sekali ilmu dan wawasan baru yang saya dapat selama magang.    

Penulis: Jaya Hasiholan Limbong

Editor: Alfida Rizky Febrianna