Lawan Pandemi, Bangkitkan Kembali Semangat Heroisme

Semangat heroisme penting untuk diterapkan di masa kini. Tak hanya menjadi senjata dalam melawan penjajah di masa lampau, semangat ini juga patut dibangkitkan untuk melawan pandemi Covid-19 saat ini.

Dampak pandemi Covid-19 dirasakan oleh hampir seluruh rakyat di Indonesia, dari berbagai lapisan masyarakat. Situasi pandemi ini menuntut setiap orang bergotong royong menyelesaikan permasalahan bersama. Bergotong-royong membantu sesama dapat dilakukan oleh siapa pun.

“Tidak harus selalu terafilisiasi dengan lembaga atau komunitas tertentu. Siapa pun berhak berkontribusi di masyarakat. Selama kita punya kemauan mengambil andil, maka akan terkumpul dengan orang-orang dengan frekuensi yang sama,” ujar Sociopreneur sekaligus pendiri Gajahlah Kebersihan Edy Fajar Prasetyo, Sabtu (29/8/2020).

Edy berkata pada webinar bertajuk ‘Semangat Heroisme Para Pendahulu dalam Situasi Pandemi’ oleh media AkuTahu, bentuk kontribusi dalam menghadapi situasi pandemi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari turun langsung memberi dampak hingga melalui ujakan-ajakan di sosial media.

“Setiap orang merupakan influencer. Hari ini banyak pengguna sosial media, sosial media ini dapat digunakan untuk kampanye, edukasi, mengumpulkan donasi atau crowdfunding dan banyak cara yang dapat dimanfaatkan untuk kontribusi,” ujarnya.

Gerakan melalui sosial media saja pun tidak cukup, perlu ada tindakan langsung. Seperti yang dilakukan oleh pahlawan Indonesia dr. Cipto Mangunkusumo. Pada tahun 1910, beliau turun langsung membasmi wabah pes di pulau Jawa.

“Dahulu dokter-dokter Eropa tidak ada yang mau ke Malang, Indonesia menangani wabah ini. Padahal wabah ini sudah merenggut banyak nyawa. Ya, saat itu orang Eropa hanya mau mengurusi orang Eropa saja. Hanya beliau yang datang menolong,” kata Kholid Zaim, Coordinator of Research and Development Komunitas Historia Indonesia.

Perjuangan dr. Cipto Mangunkusumo melawan wabah pes patut menjadi contoh masyarakat Indonesia saat ini dalam memerangi Covid-19. Semangat heroisme dalam berkontribusi langsung juga diterapkan oleh Komunitas TurunTangan. Executive Director TurunTangan Raka Eka Pramudito mengaku gerakan ini telah banyak bergerak membantu masyarakat Indonesia yang terdampak Covid-19.

Mulai dari mendistribusikan APD (alat pelindung diri) ke rumah sakit di wilayah Indonesia, menyediakan shelter isolasi bagi petugas pemakaman, membagikan sembako kepada seniman yang terdampak Covid-19, memperbedayakan penjahit lokal membuat masker untuk komunitas tuli di Jawa Tengah, serta menggalang donasi bagi kepala keluarga yang di-PHK saat pandemi di Jabodetabek.

Hal serupa juga diutarakan oleh Suci Hendrina, Head of Corcom & CSR PT Paragon Technology and Innovation (Wardah). Ia menyebut perusahaan ini turut berkontribusi menyalurkan APD dan alat kesehatan bagi tenaga kesehatan di Indonesia melalui program-programnya. Penggalangan donasi untuk kebutuhan masyarakat menghadapi pandemi Covid-19 juga dilakukan.

“Di masa pandemi Covid-19 ini kami banyak menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Kontribusi sekecil apa pun dilakukan secara gotong royong. Kami sadar bahwa masyarakat indonesia memiliki jiwa gotong royong yang tinggi, yang bergerak bukan hanya kami saja melainkan juga masyarakat,” kata Suci.

Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia saat ini menjadi momen yang tepat untuk merefleksikan semangat heroisme para pahlawan di masa lampau. Seluruh elemen masyarakat mulai dari pemerintah, komunitas, pelaku bisnis, akademisi, media hingga masyarakat biasa dapat berkontribusi melawan pandemi Covid-19. Tidak ada tokoh yang dicatat dalam sejarah, jika hanya memikirkan diri sendiri.

Penulis: Alfida Rizky Febrianna

Editor: Yusnaeni