Jika Indonesia Resesi, Bagaimana Persiapannya?

Virus corona yang menjadi pandemi dunia memberikan dampak yang signifikan terhadap beberapa sektor kehidupan. Salah satunya adalah sektor ekonomi.

Beberapa negara di dunia telah mengalami resesi akibat peristiwa pandemi ini diantaranya Spanyol, Amerika, Prancis, dan beberapa negara lain. Resesi adalah keadaan dimana ekonomi suatu negara terkontraksi atau minus dalam dua kuartal berturut-turut.

(hnf)

Baru-baru ini Filipina menjadi negara tetangga Indonesia yang resmi mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi di Filipina mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut.

 

Pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Filipina mengalami minus 16,5%, kemudian pada kuartal I-2020 pertumbuhan ekonominya minus 0,7% sebagaimana disampaikan oleh Badan Pusat Statistik Filipina (PSA). Kondisi ini disebabkan oleh kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona yang menyebabkan permintaan domestik sangat terpukul. Sementara itu Singapura juga telah mengumumkan resesi di negaranya pada pertengahan Juli 2020 lalu.

 

Sementara itu, Indonesia berada di lampu kuning. Tidak menutup kemungkinan resesi juga akan terjadi di Indonesia mengingat ekonomi domestik di Indonesia yang semakin melemah berkat virus corona. “Sebelum wabah Covid-19 demand side ekonomi Indonesia sudah melemah karena berakhirnya commodity price boom di tahun 2012, dan beberapa kali kenaikan administered prices di dalam negeri. Covid-19 memperparah kondisi ini” kata Eric Sugandi, seorang ekonom dari Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan sebagaimana dikutip dari finance.detik.com.

 

Berikut ini beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi resesi yang mungkin saja terjadi di Indonesia

  1. Menghemat pengeluaran. Lebih baik mengutamakan pengeluaran untuk kebutuhan utama dan mengesampingkan hal-hal yang belum tentu dibutuhkan.
  2. Mencari pemasukan sampingan. Karena pengeluaran bisa saja tiba-tiba berkurang dimasa resesi, sehingga pemasukan sampingan sangat berguna untuk mengamankan finansial.
  3. Meningkatkan keterampilan. Seiring banyaknya PHK, maka keterampilan tambahan sangat dibutuhkan untuk bisa dijadikan sumber penghasilan.
  4. Menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat. Dana ini akan berguna apabila sewaktu-waktu perekonomian sedang tidak stabil, setidaknya ada tabungan darurat tersedia untuk memenuhi kebutuhan.

Virus corona yang menjadi pandemi dunia memberikan dampak yang signifikan terhadap beberapa sektor kehidupan. Salah satunya adalah sektor ekonomi.

Beberapa negara di dunia telah mengalami resesi akibat peristiwa pandemi ini diantaranya Spanyol, Amerika, Prancis, dan beberapa negara lain. Resesi adalah keadaan dimana ekonomi suatu negara terkontraksi atau minus dalam dua kuartal berturut-turut.

 

Baru-baru ini Filipina menjadi negara tetangga Indonesia yang resmi mengalami resesi. Pertumbuhan ekonomi di Filipina mengalami kontraksi dua kuartal berturut-turut.

 

Pada kuartal II-2020 pertumbuhan ekonomi Filipina mengalami minus 16,5%, kemudian pada kuartal I-2020 pertumbuhan ekonominya minus 0,7% sebagaimana disampaikan oleh Badan Pusat Statistik Filipina (PSA). Kondisi ini disebabkan oleh kebijakan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona yang menyebabkan permintaan domestik sangat terpukul. Sementara itu Singapura juga telah mengumumkan resesi di negaranya pada pertengahan Juli 2020 lalu.

 

Sementara itu, Indonesia berada di lampu kuning. Tidak menutup kemungkinan resesi juga akan terjadi di Indonesia mengingat ekonomi domestik di Indonesia yang semakin melemah berkat virus corona. “Sebelum wabah Covid-19 demand side ekonomi Indonesia sudah melemah karena berakhirnya commodity price boom di tahun 2012, dan beberapa kali kenaikan administered prices di dalam negeri. Covid-19 memperparah kondisi ini” kata Eric Sugandi, seorang ekonom dari Institut Kajian Strategis (IKS) Universitas Kebangsaan sebagaimana dikutip dari finance.detik.com.

 

Berikut ini beberapa saran yang bisa dilakukan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi resesi yang mungkin saja terjadi di Indonesia

  1. Menghemat pengeluaran. Lebih baik mengutamakan pengeluaran untuk kebutuhan utama dan mengesampingkan hal-hal yang belum tentu dibutuhkan.
  2. Mencari pemasukan sampingan. Karena pengeluaran bisa saja tiba-tiba berkurang dimasa resesi, sehingga pemasukan sampingan sangat berguna untuk mengamankan finansial.
  3. Meningkatkan keterampilan. Seiring banyaknya PHK, maka keterampilan tambahan sangat dibutuhkan untuk bisa dijadikan sumber penghasilan.
  4. Menyisihkan sebagian penghasilan untuk dana darurat. Dana ini akan berguna apabila sewaktu-waktu perekonomian sedang tidak stabil, setidaknya ada tabungan darurat tersedia untuk memenuhi kebutuhan.