Jangan Biarkan #DiRumahAja Bikin Produksi Sampahmu Berlebih

Sejak bulan Februari silam, pandemi virus corona telah meresahkan seluruh masyarakat global. Segala urusan sehari-hari pun dibatasi dalam upaya menjaga keamanan dan kesehatan. Saat penyebaran virus yang mengkhawatirkan dapat dijumpai di dunia luar, masyarakat pun memilih untuk menetap di rumah demi kepastian kesehatan mereka dan keluarganya.

Namun, keputusan ini juga dapat menimbulkan resiko. Dengan bertambahnya kegiatan sehari-hari yang dilakukan di rumah, sampah yang dihasilkan pun makin bertambah. Salah satu sampah yang memilki jumlah penambahan terbanyak adalah sampah rumah tangga.

"Dari sudut jumlah, bebannya [sampah] memang banyak di rumah tangga," jelas Profesor Enri Damanhuri dalam sebuah webinar yang dilakukannya pada hari Kamis, 11 Juni kemarin. Enri adalah seorang ahli teknologi lingkungan Institut Teknologi Bandung.

Menurut Enri, meningkatnya sampah rumah rumah tangga adalah ceriman dari kurang bijaknya masyarakat dalam mengelola sampah. Ia menyarankan agar setiap masyarakat mengontrol dan memonitor apa saja yang dikonsumsi, terutama jumlahnya. Karena jumlah konsumsi yang berlebih umumnya juga menghasilkan sampah yang berlebih.

 "Apa yang enggak bisa kita tahan di rumah, kita buang dengan bijak. Kalau bisa ditahan di rumah, kenapa harus dibawa ke tukang sampah," ujar Enri.

Sementara itu, ketika jumlah sampah rumah tangga bertambah, sampah yang dihasilkan oleh area publik justru berkurang drastis. Menurut Enri, hal ini terjadi karena berkurangnya aktifitas di ruang publik sebanyak 60%.

Maka dari itu, bijak bagi kita untuk mulai mengontrol produksi sampah rumah tangga kita. Beberapa hal yang dapat kita lakukan adalah:

  1. Rencanakan makanan yang akan dikonsumsi

 

Tidak hanya sisa bahan pangan, makanan sisa konsumsi juga berkontribusi dalam besarnya sampah rumah tangga. Maka dari itu, rencanakan menu makanan, bahan yang diperlukan, dan sesuaikan dengan porsi yang akan dikonsumsi. Sehingga, penggunaan bahan makanan dapat dilakukan secara maksimal, dan sisa bahan pangan serta sisa konsumsi dapat dikurangi.

 

  1. Manfaatkan seluruh bagian makanan

 

Seringkali, kita hanya menggunakan ebagian dari bahan pangan yang kita beli. Contohnya pada sayur brokoli. Ketika mengolah brokoli, umumnya kita hanya menggunakan bagian bunga lalu membuang batangnya. Namun sebenarnya, batang brokoli dapat kita manfaatkan sebagai tumisan atau salad. Maka dari itu, pastikan kita tetap kreatif agar dapat mengurangi bahan yang dibuang.

 

  1. Kurangi penggunaan plastik

 

Bagi kalian yang sering melakukan belanja online, kardus dan plastik packaging dapat kalian manfaatkan sebagai tempat penyimpanan atau kardus daur ulang. Jika kalian belanja ke pasar atau supermarket, kurangi penggunaan plastik dengan membawa tas belanja sendiri dan kurangi penggunaan packaging produk yang berlebih. (cpr/nab)

 

 

Referensi:

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20200611200320-284-512421/karantina-corona-produksi-sampah-rumah-tangga-melonjak

Sumber foto: gemmellsgardencentre.com