Hidupkan Karakter Fiksi ke Dunia Nyata Lewat Cosplay

Istilah Cosplay tampaknya masih sedikit asing bagi beberapa warga Indonesia. Cosplay (コスプレKosupure) adalah istilah bahasa Inggris buatan Jepang yang berasal dari gabungan kata "costume" (kostum) dan "play" (bermain).

Cosplay berarti hobi mengenakan pakaian, aksesori, rias wajah, bahkan berprilaku seperti tokoh-tokoh dalam anime, manga, dongeng, video game, penyanyi bahkan selebriti. Pelaku permainan kostum disebut cosplayer atau disingkat sebagai coser.

Awal mulanya budaya ini dilakukan oleh orang-orang barat yang memakai kostum saat pesta topeng seperti dihari-hari perayaan besar Hari Paskah dan Hallowen.

Kemudian tradisi ini sampai ke Jepang pada tahun 1970-an dalam acara peragaan kostum (costume show). Di Jepang, peragaan "cosplay" pertama kali dilangsungkan tahun 1978 di Ashinoko, Prefektur Kanagawa dalam pesta topeng Nihon SF Taikai ke-17.

Memasuki era 90-an sampai sekarang, perkembangan dari industri anime (kartun Jepang) dan manga (komik  Jepang) yang ternyata lebih membludak dibanding komik-komik dari negara Amerika. Sehingga cosplay lebih didominasi oleh karakter dari Jepang.

Kini, budaya ini juga mewabah hingga ke Amerika Serikat atau negara-negara lain di dunia. Beberapa acara mengenai Cosplay pun dibuat. Salah satunya, ComicCon. Biasanya dihadiri oleh komunitas hingga publik yang ingin menikmati suasana berbeda.

Rupanya kecintaan terhadap Cosplay ini juga mewabah di Indonesia. Hebatnya, cosplayer indonesia pernah menang sebagai juara 1 di World Cosplay Summit tahun 2016. Adalah Rian Cyd yang menjadi Cain World dan Frea Mai sebagai Trinity Blood yang berhasil menang di acara itu.

Biasanya, Cosplayer yang menang berhasil membawa karakter fiksi di dunia anime itu menjadi nyata, seperti diwartakan Liputan6.com. Mereka memakai tata rias, pakaian hingga pernak-pernik yang sangat detail.

 

Sumber: Liputan6.com

Sumber foto: JapanesseStation