Harumkan Nama Bangsa, Nadhira Afifa Terpilih Beri Pidato Kelulusan Harvard University

 

Baru-baru ini nama bangsa Indonesia kembali diharumkan dengan prestasi luar biasa dari seorang anak bangsa. Nadhira Nuraini Afifa, seorang mahasiswa yang kini telah lulus dari Harvard University, terpilih untuk memberikan pidato saat kelulusan Harvard University tahun 2020 dalam wisuda online Harvard University.

Nadhira Afifa adalah seorang mahasiswa program magister dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat, Departemen Kesehatan Global dan Populasi, Harvard University. Dirinya berfokus dalam bidang nutrisi dan bekerja sama dengan rekan-rekannya di Harvard untuk mengatasi masalah malnutrisi pada siswa sekolah tingkat atas di Tanzania, Afrika Timur. Setelah kelulusannya, Nadhira akan bergabung dalam perjuangan global melawan virus corona bersama dengan pemerintah Indonesia di Jakarta.

Disebutkan bahwa Nadhira terpilih membaca pidato, setelah proses pemilihan yang ketat oleh para mahasiswa, karyawan, dan pihak fakultas sebagai perwakilan dari seluruh mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Harvard University tahun 2020.

Pertama, ia diminta untuk mengirimkan teks pidato. Pada tahap ini, Nadhira mengakui bahwa awalnya ia merasa kesulitan untuk menyusun teks dari pidato tersebut. Ditambah dengan kurangnya guideline dan hanya kriteria berupa 500-750 kata yang berdurasi selama 5-6 menit. Namun setelah beberapa kali proses revisi, Nadhira pun mengirimkan teks pidatonya.

Setelah dua hari, barulah Nadhira dikabarkan bahwa ia berhasil lolos di tahap pertama. Selanjutnya, Nadhira diminta untuk mengirimkan video dirinya. Pada tahap ini, Nadhira mengungkapkan bahwa ia merasa beruntung karena mendapat bantuan berupa coaching dari seorang CEO perusahaan komunikasi yang sudah terbiasa membawakan pidato formal.

Keesokan harinya, Nadhira dijadwalkan untuk bertemu dengan juru kamera Harvard University melalui video call. Ia diminta untuk membacakan pidatonya secara utuh, dimana video tersebut akan diberikan kepada panelis. Tiga hari setelahnya, Nadhira mendapat kabar bahwa ia mendapat kesempatan untuk coaching terakhir sebelum akhirnya membacakan pidato finalnya.

Perjalanan Nadhira sampai terpilih sebagai pemberi pidato disampaikan dalam sebuah video yang diunggah di akun YouTube pribadi Nadhira. "Ini merupakan satu kesempatan yang sangat berharga bagi aku, sangat membanggakan juga buat aku, sebuah kejutan yang luar biasa untuk mengakhiri journey aku di Harvard," ujar Nadhira di video tersebut.

Dalam pidatonya, Nadhira menceritakan tentang pengalamannya di masa orientasi, rasa takut, serta kegugupannya. Selain itu, ia juga membicarakan permasalahan inklusivitas, kesetaraan, dan persatuan. Nadhira juga menceritakan tokoh yang menginspirasi hidupnya, yakni ibu dari Nadhira sendiri. "Bermimpilah yang tinggi karena satu-satunya batasan kita adalah pikiran kita," ajar ibu Nadhira.

Sebuah pesan inspiratif diberikan oleh Nadhira untuk para mahasiswa Harvard University. Nadhira mengajak seluruh mahasiswa untuk tidak pernah berhenti menjunjung hidup yang lebih baik, berkontribusi lebih giat, dan memberikan dampak kepada dunia melalui kesehatan masyarakat.  (cpr/nab)