Gempa "Kembar" Melanda Bengkulu

Jakarta, AKUTAHU.com - Dua gempa bermagnitudo 6,9 dan 6,8 berlangsung di perairan sebelah barat daya Kota Bengkulu, pada Rabu (19/08) pagi waktu setempat.

 

Dua gempa besar yang hanya berselang beberapa menit tersebut menggemparkan ribuan warga Bengkulu.

 

Melalui keterangan tertulis, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menjelaskan bahwa gempa disebabkan aktivitas Subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia.

 

Benarkah ini gempa doublet?

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, dua gempa berkekuatan besar itu disebut sebagai gempa "doublet".

 

Gempa doublet atau gempa kembar merupakan gempa yang kekuatannya hampir sama, terjadi dalam waktu dan lokasi yang berdekatan.

 

Gempa pertama terjadi pukul 05.23 WIB berkekuatan 6,9 magnitudo, gempa kedua terjadi pukul 05.29 WIB berkekuatan 6,8 magnitudo.

 

Gempa pertama dengan episenter terletak pada koordinat 4,44 LS dan 100,97 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 160 km arah barat daya Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada kedalaman 24 km.

 

Dan gempa kedua dengan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,98 LS dan 101,22 BT atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 117 km arah barat daya Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada kedalaman 86 km.

 

Guncangan kuat terjadi di ota Bengkulu, Bengkulu Utara, Mukomuko, Seluma, Kepahiang dalam skala intensitas IV MMI.

 

Adapun intensitas IV MMI artinya getaran dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang. Ditandai dengan gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

 

Guncangan paling jauh dilaporkan dirasakan lemah hingga Singapura dan Serpong, yang dilaporkan oleh warga yang tinggal di lantai atas bangunan apartemen.

 

Hal ini sangat mungkin terjadi akibat adanya vibrasi periode panjang (long period vibration) dari gelombang gempa.

(yhn)