Fakta Tentang Kabel Internet Bawah Laut

Pada Minggu sore (19/9), jaringan internet Indihome dan Telkomsel dilaporkan memiliki gangguan.

Setelah diselidiki, gangguan tersebut ternyata disebabkan oleh kabel internet bawah laut Jasuka ruas Batam-Pontianak yang terletak di bawah kedalaman laut 20 meter. Kabel bawah laut Jasuka  ini memiliki panjang 10.860 km yang ditempatkan di 17 titik pendaratan yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, hingga Malaysia.

Sejak saat itu, kabel bawah laut ramai diperbincangkan oleh warganet. Bahkan beredar video yang memperlihatkan kabel bawah laut digigit oleh ikan hiu. Namun, pihak Telkom telah menegaskan bahwa video yang beredar adalah hoaks.

Fakta Kabel Bawah Laut

Kabel bawah laut memang sangat penting untuk sistem komunikasi. Kabel ini mentransmisikan data, seperti surel dan lagu yang sedang diunduh atau video yang sedang ditonton di Youtube dari satu kawasan ke kawasan lainnya melalui internet.

Digunakan pertama kali pada tahun 1858, kabel bawah laut berfungsi untuk menghubungkan jaringan telegraf dari satu wilayah ke wilayah lain, terutama yang jaraknya dipisah oleh laut. Di Indonesia sendiri, kabel ini pertama kali digunakan oleh operator telekomunikasi pada tahun 1990-an untuk komunikasi antarpulau.

Kabel bawah laut memiliki fungsi yang sama dengan kabel pada biasanya. Hanya saja, untuk mencegah korsleting listrik di dalam air, konduktor kabel bawah laut dilapisi oleh lapisan yang lebih tebal.

Selain itu, kabel bawah laut dirancang untuk bisa bertahan selama 25 tahun di bawah air. Hal ini dikarenakan penggantian kabel bawah laut secara rutin sangat sulit untuk dilakukan. Ketebalan setiap kabel juga berbeda-beda, contohnya kabel yang diletakkan di atas lantai samudera cenderung memiliki lapisan yang lebih tebal dari kabel yang dikubur di bawah lantai samudera.

(Sumber foto : CNBC Indonesia)

(Sri Indahwati)