Coronasomnia, Gangguan Tidur Selama Pandemi

Berbagai informasi simpang siur yang tersebar selama masa pandemi membuat banyak orang menjadi stres. Oleh karena itu, virus korona berdampak pada penurunan kualitas tidur seseorang, seperti kurangnya waktu tidur.

Sebuah studi dari University of Southampton menunjukkan, terjadi peningkatan jumlah orang yang mengalami insomnia. Sebelum pandemi, satu dari enam orang mengalami insomnia. Namun, satu dari empat orang mengalami insomnia selama masa pandemi ini.

Coronasomnia merupakan gangguan tidur seseorang yang berhubungan dengan pandemi Covid-19. Sama seperti insomnia pada umumnya, coronasomnia dapat mengakibatkan penurunan produktivitas, peningkatan risiko terkena masalah kesehatan hingga depresi.

Pandemi ini memang penuh dengan ketidakpastian. Akan tetapi, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mengatasi coronasomia.

  1. Membuat rutinitas tidur

Satu atau dua jam sebelum tidur, kita dapat melakukan aktivitas yang membuat kita merasa lelah, seperti menonton film, mendengarkan musik, atau membaca buku. Setelah itu, kita dapat mematikan lampu dan mencoba untuk tidur.

 

  1. Melakukan olahraga pada pagi atau sore hari

Olahraga dapat menjadi aktivitas fisik yang mampu merelaksasi sistem saraf sehingga kita menjadi lebih mudah untuk tidur.

 

  1. Melakukan aktivitas berjemur

Paparan sinar matahari pada pagi hari dapat meningkatkan hormon melatonin. Hormon ini berperan untuk mengatur pola tidur.

 

  1. Membatasi berita

Sangat penting bagi kita untuk mengetahui informasi terbaru seputar Covid-19. Bukan menerima semua informasi secara berlebihan, melainkan kita perlu memastikan agar informasi seputar Covid-19 yang didapatkan cukup demi keseimbangan diri kita.

 

  1. Memiliki pikiran yang jernih

Kita perlu membiasakan berpikir jernih dan positif untuk menjaga kesehatan mental. Kebiasaan tersebut memiliki peran yang cukup penting untuk mencegah coronasomnia.

Sumber gambar: Alodokter.com

 

(Octavianus Bimo)