UMKM Digital Berkembang Pesat, Omset Capai Miliaran Rupiah

Jakarta - Bincang Bisnis bersama IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) di JAK Tv terus memberikan sajian menarik. Kali ini, acara yang dipandu oleh Isnaeni Achdiat, Dewan Pengurus IAI membahas mengenai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang merupakan aktor terpenting dalam ekonomi digital Indonesia bersama dengan perusahaan Start Up dan besar.

Tamu istimewa kali ini, Rabu (19/6), adalah  Mardiasmo, Wakil Menteri Keuangan, Lis Sutjiati, Staff Khusus Kementerian Komunikasi dan Informatika, dan Arif Zamani dari Sayurbox. Untuk pembahasan UMKM, Lis Sutjiati yang mengungkapkan ceritanya.

“Sekitar 60% GDP Indonesia itu dikontribusi oleh UKM. Kalau menurut Mc Kinsey, perputaran uangnya bisa dua kali lipat. Bayangkan saja, belum digital sudah 60% kontribusinya” terang Lis Sutjiati.

Ia menuturkan bahwa saat ini masih sedikit UMKM yang digital, baru sekitar 9%. Padahal, pada tahun 2020 nanti, nilai transaksi digital Indonesia akan sangat besar.

“Totalnya bisa mencapai 130 miliar dolar, atau sekitar 1800-2000 Triliun Rupiah” kata Lis Sutjiati.

Lis juga menuturkan bahwa jumlah UMKM yang berjualan secara online sangat besar. Misalnya, di marketplace tercatat sekitar 5 juta.

“Ini belum termasuk yang berjualan lewat media sosial, yang jumlahnya sangat besar” jelas Lis Sutjiati.

Demi memaksimalkan potensi UMKM, pemerintah sudah menyiapkan cara untuk memperkuat digitalisasi UMKM. Sejauh ini ada dua program yang pemerintah akan jalankan. Program pertama adalah 8 juta UMKM Go Online, yang ditargetkan selesai tahun 2019.

“Untuk menyukseskan ini, pemerintah akan bekerja sama dengan Marketplace Indonesia, baik yang besar maupun kecil, seperti Tokopedia, Blibli.com, Bukalapak, Belanja.com, dan lain-lain” kata Lis Sutjiati.

Dalam program ini, pemerintah akan bertindak selaku regulator dan fasilitator, sekaligus membangun koridornya.  Aktor utamanya tetap para UMKM ini sendiri. Akan tetapi, lanjut Lis, pemerintah tidak bisa menunggu seluruh UMKM ini go-online sendiri.

“Harus jemput bola. Jadi, kami mengadakan Grebek Pasar, dimana pemerintah aktif mengajak para UMKM ini untuk berjualan online. Grebek Pasar ini akan diadakan di 300 pasar di 50 kota.  Harapannya, gerakan ini dapat meningkatkan jumlah UMKM yang go-online," sambung Lis.

Di sisi lain, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo mengingatkan pemerintah untuk tetap berhati-hati. Menurutnya, selalu ada ancaman untuk UMKM ini sehingga pemerintah harus mengantisipasinya.

“Ada dua caranya. Pertama, lindungi dan perkuat mereka dengan kebijakan. Kedua, dampingi mereka agar bisa sukses” jelas Mardiasmo.