Jokowi unjuk pencapaian Indonesia atasi perubahan iklim di COP26

Climate Change Conference (COP26) telah berlangsung di Glasgow, Skotlandia. COP26 ini adalah salah satu upaya dari PBB untuk mencegah perubahan iklim, dan telah dihadiri oleh banyak negara anggota PBB. Pada pertemuan ini, peserta diharapkan untuk melaksanakan dan melaporkan apa yang telah dikerjakan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca selama 5 tahun ke belakang. Pada pertemuan ini juga, Presiden Jokowi ‘pamer’ pencapaian Indonesia dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim.

 Jokowi mengklaim bahwa Indonesia angka deforestasi dan kebakaran hutan telah mencapai angka terendah dalam 20 tahun. Indonesia juga telah merehabilitasi 3 juta lahan kirits selama 2010 – 2019. Rehabilitasi hutan Mangrove (bakau) seluas 600 ribu hektar sampai 2024 yang merupakan konservasi hutan bakau terbesar di dunia.

Untuk di sektor energi, Indonesia tengah mengembangkan ekosistem mobil listrik, pembangkit listrik tenaga surya terbesar di Asia Tenggara, dan pemanfaatan energi baru terbarukan seperti biofuel. Pak Jokowi juga memaparkan bahwa Indonesia sedang mengembangkan industri berbasis energi bersih, termasuk pembangunan kawasan industri hijau terbesar di dunia yang berada di Kalimantan Utara.

Selain unjuk prestasi, Jokowi juga mengatakan bahwa sebagai negara dengan potensi yang besar untuk “dihijaukan” dan laut luas yang berpotensi menyumbang emisi karbon yang besar, Indonesia perlu bantuan negara – negara maju baik berupa pendanaan maupun teknologi untuk turut berkontribusi terhadap Indonesia.

 

Sumber gambar : tempo.co
 

(Wilbert Feby Liusnata)