Kasus Covid-19 Turun, Hati-Hati dengan Revenge Tourism

Wah, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia mulai mengalami penurunan dari hari ke hari. Tapi, tunggu dulu, nih. Penurunan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia dapat memicu fenomena “balas dendam” untuk berekreasi setelah masa pembatasan sosial.

Akhir pekan lalu, para wisatawan kembali menyerbu berbagai tempat wisata akibat penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali. Tempat wisata yang ramai pengunjung antara lain kawasan Puncak Bogor dan Pantai Pangandaran.

Revenge tourism atau pariwisata balas dendam merupakan fenomena ketika masyarakat pergi untuk berwisata karena merasa jenuh selama masa pembatasan kegiatan. Oh, ya, meski mengalami kejenuhan, kita harus tetap waspada pada masa pandemi ini.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mengamati fenomena revenge tourism pada masa PPKM ini. Sandi mengingatkan agar pengelola wisata dan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan dalam Press Weekly Briefing pada hari Senin (06/09).

"Namun, jangan pernah kita euforia. Presiden menyoroti ramainya Pantai Pangandaran dan juga macet di Puncak. Jangan tercapai euforia karena nanti akan berdampak pada peningkatan penularan Covid-19," kata Sandi.

Sebelumnya, India pernah mengalami fenonema revenge tourism seperti yang mulai terjadi Indonesia. Sandi pernah menyampaikan hal tersebut pada Press Weekly Briefing beberapa pekan yang lalu, tepatnya hari Senin (23/08).

“Contohnya yang terjadi di India, setelah lockdown, di sana terjadi revenge tourism. Semua penerbangan habis, okupansi hotel full bahkan kelebihan permintaan sebesar 40 persen dan akhirnya banyak wisatawan yang kecewa,”

Memang, akan terasa sangat membosankan apabila kita di rumah saja. Akan tetapi, risiko kita tertular Covid-19 akan meningkat jika kita berpergian ke tempat wisata, sekalipun sudah menerima vaksinasi. Yuk, kita lebih bijaksana lagi agar pandemi ini cepat berlalu! Jangan lupa untuk menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi, ya.

Octavianus Bimo