Haji Tahun Ini Tetap Diadakan, Tapi Jemaah Dibatasi

Arab Saudi akan kembali membuka ibadah haji tahun 2020 atau 1441 Hijriyah di tengah pandemi Covid-19. Namun, pemerintah Arab Saudi mengumumkan akan secara ketat membatasi jumlah jemaah yang diperbolehkan untuk mengikuti ibadah haji tahun ini dikarenakan Covid-19.

 

Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi mengatakan ibadah haji akan terbatas hanya untuk warga negara Saudi dan warga negara asing yang sudah terlebih dahulu berdomisili di wilayah Arab Saudi.

 

"Telah diputuskan menggelar ibadah haji pada tahun ini dengan jumlah terbatas untuk berbagai kewarganegaraan di kerajaan," ujar pernyataan resmi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi pada Senin (22/6), seperti dilansir dari cnnindonesia.com.

 

Keputusan ini diambil untuk memastikan ibadah haji berlangsung dengan cara yang aman dalam perspektif kesehatan publik, serta untuk menjaga peserta ibadah haji agar terhindar dari risiko kesehatan.

 

Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menegaskan, prioritas utama Arab Saudi adalah tetap berupaya agar jemaah dapat melakukan ibadah haji dan umrah dengan aman dan nyaman.

Pembatasan diberlakukan sebagai upaya agar manasik dapat dilakukan dengan cara yang memenuhi persyaratan pencegahan dan social distancing. Hal ini sesuai dengan syariat Islam dalam melestarikan kehidupan dan menjaga jiwa manusia.

 

"Keputusan ini berasal dari kepedulian Khadimul Haramain terhadap keamanan dan keselamatan para pengunjung kedua Masjid Suci," terang Konsul Haji KJRI Jeddah Endang Jumali.

 

Menteri Agama Fachrul Razi menilai keputusan pemerintah Arab Saudi ini sejalan dengan keputusan pemerintah Indonesia.

 

“Keputusan Saudi sejalan dengan dasar pembatalan keberangkatan jemaah Indonesia yang diumumkan 2 Juni lalu, yaitu keselamatan jemaah haji," kata Fachrul, Selasa (13/6).

 

Fachrul mengapresiasi kebijakan pembatasan yang telah diambil pemerintah Arab Saudi. Menurutnya, keselamatan jemaah patut diprioritaskan di tengah pandemi ini.

 

"Atas nama pemerintah, saya selaku Menteri Agama mengapresiasi keputusan Saudi yang mengedepankan keselamtan jemaah dalam penyelenggaraan ibadah haji 1441H/2020M," ujar Fachrul.

 

Ibadah haji dijadwalkan akan mulai pada akhir bulan Juli mendatang.

 

Masjid-masjid di Makkah pun telah dibuka setelah 3 bulan ditutup akibat pandemi. Ada sekitar 1.560 masjid di Makkah yang telah dibuka kembali. Sementara masjid-masjid di luar Makkah telah dibuka pada akhir Mei lalu.

 

Pada Minggu (21/6), Arab Saudi telah membuka lockdown selama 74 hari. Jam malam pun juga telah diakhiri di seluruh kerajaan. Pembatasan pada bisnis, termasuk bioskop dan tempat hiburan lainnya, juga telah dicabut.

 

Arab Saudi merupakan salah satu negara yang terdampak parah oleh pandemi virus Covid-19. Sejauh ini, Arab Saudi telah mencatat lebih dari 160.000 kasus virus Covid-19, dengan angka kematian mencapai 1.307 orang, berdasarkan data dari Johns Hopkins University.(tsm/nab)

Sumber Gambar: Ganoo Essa/Reuters